Kini, harga beras tidak semurah tahun 1992 yang ketika itu harga beras hanya Rp. 250,- saja. Harga beras di tahun 2013 bisa mencapai Rp. 8000 an per kilogramnya bahkan ada yang mencapai Rp. 15000an untuk beras organik.
Harga beras yang mahal ditambah dengan ketidak hati – hatiannya kita ketika membawa beras adalah suatu tindakan yang kurang bijak dan sia – sia. Maksud hati ingin membawa pulang beras satu sak (25kg) dari Desa Bakalan Krajan Menuju rumah kediaman di Desa Arjosari, ternyata tanpa disadari ujung bagian karung berisi beras robek menganga seukuran ibu jari orang dewasa. Dan, terkucurlah beras itu di jalanan tanpa disadari telah menguras isi karung berisi beras di jalan raya.
“Sial, kenapa tidak menyadari hal ini”, seloroh pengangkut beras tersebut seperti dikutip smilecodes
Keinginan cepat pulang karena kekhawatiran turun hujan telah membuatnya tidak teliti bahwa karung berisi beras yang dibawanya bocor.
“Ini cobaan, saya seperti diingatkan sama yang Kuasa untuk lebih sabar dan tenang”, imbuhnya menyesal.
“Saya merasa nyaman ketika mengangkut karung berisi beras 25kg ini menggunakan motor matik yang menurut saya luar biasa enak tanpa khawatir akan jatuh, tetapi penilaian saya salah. Saya harus lebih hati2 pada apa yang saya bawa, karena masalah tidak hanya timbul dari motornya tetapi juga dari cara saya membawa barang”, timpalnya lagi menyakinkan.
Semoga tidak ada lagi kesalahan seperti itu terhadap siapa saja yang berniat membawa karung berisi beras di jalan raya.
Posting Komentar
Orang bijak akan menulis komentar yang baik